nusakini.com--Menteri Ketenagakerjaan RI, Muhammad Hanif Dhakiri menerima audiensi kepengurusan Serikat Pekerja (SP) periode 2016-2019 di ruang kerjanya membahas isu seputar ketenagakerjaan. Dalam audiensi tersebut, Menteri Hanif mengajak SP untuk menjadi organisasi yang profesional. 

“Kepengurusan Serikat Pekerja saat ini dituntut untuk bisa mengelola organisasi yang profesional serta selalu mencermati isu-isu pekerja. Jangan hanya pekerjanya, tapi juga harus melihat situasi nasional yang ada,” kata Menaker Hanif, di Gedung Kementerian Ketenagakerjaan RI, Jalan Gatot Subroto, Selasa (13/12). 

• PT POS Terus Merugi, Pejabat Daerah Siap Lepas Jabatan
• Untuk Menggaet Anggota, Serikat Pekerja Harus Perbaiki Citra
• Menaker Ingatkan Serikat Pekerja Agar Fokus Tingkatkan Kompetensi Anggotanya
• Kirim Surat ke Menteri BUMN, SPPI Pertanyakan Kinerja Direksi Pos Indonesia
• Menaker: Gerakan Organisasi Pekerja/Buruh Harus Memberi Dampak Positif Bagi Anggotanya

Menaker menjelaskan, saat ini persaingan sudah tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, tenaga kerja harus mempunyai peranan penting dalam upaya meningkatkan daya saing. 

Menteri Hanif juga menyarankan baik Serikat Pekerja maupun perusahaan harus kembali menghayati prinsip gotong royong yang mulai memudar. Keduanya harus melihat hubungan industrial dari sudut kepentingan bersama. 

Dalam pertemuan yang dilakukan selama satu jam itu, selain membahas isu seputar tenaga kerja untuk bagaimana menjadi SP yang profesional, para Serikat Pekerja juga memperkenalkan kepengurusan barunya. (p/ab)